Sabtu, 12 Juli 2008

Global Warming vs AC

SEKILAS TENTANG AC (Air Conditioner)

Tahukan anda bahwa sistem pendingin ruangan atau yang lebih kita kenal dengan sebutan AC (Air Conditioner) itu bekerja efektif jika kondis ruangan dan kapasitas AC itu sendiri berimbang?

Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut baiknya kita mengenal dulu seluk beluk AC.

Apakah Air Conditioner itu?

Air Conditioner adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengontrol temperatur udara, baik itu suhu panas atau dingin. AC mengubah suhu yang ada di ruangan menjadi suhu yang diinginkan oleh penghuni ruangan tersebut.

Selain mendinginkan ruangan, AC biasanya juga bisa

  1. Mengontrol Kelembaban Udara (Humidity)

  2. Mengontrol ventilasi dan pergerakan udar di dlam ruangan

  3. Membersihkan udara dalam ruangan

Dengan memanfaatkan AC kita dapatkan kondisi ruangan yang lebih nyaman, lebih sehat, sehingga membuat penghuninya berada dalam kondisi prima.

Jantung setian AC adalah sebuah Compressor, yaitu sebuah pompa yang berfungsi melakukan sirkulasi pendinginan melalui system cooling.

Bagaimana sebuah AC bekerja?

Pada dasarnya cara kerja AC itu mirip dengan lemari es, bedanya kalau lemari es hanya mendinginkan satu kotak yang volumenya kecil, sedangkan AC mendinginkan sebuah ruangan yang lebih besar dan tidak berada dalam satu kotak kayak lemari es. AC mengunakan sejenis bahan kimia yang mudah berubah-ubah, dari cair menjadi gas, dan dari gas menjadi cair, untuk selanjutnya bahan kimia ini kita sebut dengan istilah umumnya FREON. Bahan pendingin ini bersirkulasi dan berfungsi sebagai media penyerap panas dalam ruangan untuk kemudian dibuang keluar ruangan (ke udara luar)

AC mempunya 3 komponen dasar, yaitu : Compressor, Condensor dan Evaporator.

Bahan pendingin dari Evaporator dihisap oleh Compressor berwujud gas dengan suhu dan tekanan rendah. Selanjutnya oleh compressor dimampatkan/ditekan ke dalam condenser, kemudian oleh kondenser panasnya dibuang sehingga berubah wujud menjadi cair. Pada Condenser dapat dilihat sirip-sirip yang menyerupai radiator mobil, nah disitulah panas dari bahan pendingin tersebut dilepas ke udara luar. Bahan pendingin yang meninggalkan Condenser harus bersuhu lebih rendah daripada suhu masuk Condenser, penurunan suhu tersebut menjadikan bahan pendingin berubah wujud menjadi cairan dengan tekanan tinggi. Kemudian dialirkan ke Evaporator dengan melewati lubang yang sangat kecil, yang disebut Expasion Valve, yang berfungsi menurunkan tekanan cairan bahan pendingin sehingga di Evaporator terjadi penguapan, cairan berubah wujud menjadi gas dengan suhu rendah/dingin.

Fan indoor menghisap udara ruangan yang masih panas dengan melewati sirip-sirip evaporator, dan melalui sirip-sirip ini panas udara diserap oleh bahan pendingin, kemudian dihembuskan kembali ke ruangan. Panas yang diserap oleh Evaporator dibawa oleh bahan pendingin ke Compressor, kemudian dipompa lagi ke Condenser. Siklus ini terjadi selama Air Conditioner bekerja, sampai temperatur udara yang diinginkan tercapai.




  1. Evaporator

  2. Filter

  3. Fan

  4. Gas line (Freon)

  5. Liquid line (Freon)

  6. Compressor

  7. Condenser

  8. Fan

Bagaimana cara memilih AC?

Untuk memilih AC agar sesuai dengan kebutuhan kita, maka perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut :

  1. Pilihlah AC dengan kapasitas yang sesuai atau minimal mendekati luasan ruangan yang akan dikontrol suhunya. Untuk hal ini dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai beikut :

P x L x (T/3) x 0.07 = .......PK

dimana : P = panjang ruangan ( meter)

L = lebar ruangan (meter)

T = tinggi ruangan (meter)

    perhitungan ini untuk rumah tempat tinggal biasa dan sangat sederhana

  1. Ruangan yang akan dipasang AC harus tertutup rapat, sehingga udara panas dari luar dapat diminimalisir untuk masuk kedalam ruangan tersebut.

  2. Belilah penyejuk ruangan atau AC yang dilengkapi dengan converter. Fungsi converter adalah pengatur beban listrik. Artinya pada saat suhu di ruangan sudah mencapai suhu yang kita inginkan, AC akan mengurangi sendiri secara otomatis beban pendinginan yang diberikan, dengan tetap beroperasi. AC konvensional tidak dilengkapi dengan converter. Sistem kontrolnya on-off, artinya ia akan berhenti beroperasi pada saat suhu sudah tercapai, dan beroperasi kembali saat suhu sudah naik ke titik tertentu. Ingat, AC membutuhkan daya listrik terbesar pada saat start. Jadi, bila AC kita sering on dan off maka listrik yang dibutuhkan pun akan lebih besar.

  3. Atur setting temperatur dengan bijak. Kita tentu tidak perlu menyalakan AC dengan setting dibawah 20¡C. Selain tidak baik bagi kesehatan, setting terlalu rendah (dingin) juga memaksa AC bekerja lebih berat.

  4. Rawatlah AC secara berkala, sesuai dengan rekomendasi dari pembuat AC. AC dengan kondisi prima memerlukan daya listrik yang lebih kecil.


Good Luck

dwipa99


3 komentar:

radoniz_cool mengatakan...

ak usum ac gae freoonnnnnnnnnnnnnnnnn
ndesoooooooooo

dwipa99 mengatakan...

comment kayak gini biasanya daari orang yang kagak ngerti teknik, btw gpp lah biar gw jelasin bahwa freon adalah salah satu contoh bahan yang bisa dengan cepat berubah ujud dari cair ke gas atau sebaliknya. so... kalo mau cari bahan lain silakan.


"biarkan kewan rusuh menggonggong, kafilah tetap berlalu" he...he...he....

mazdatoys mengatakan...

truskan tulisan ny4 broo..good!!
titip link aghht http://www.master-ac.com