Sabtu, 16 Agustus 2008

Kemerdekaan

MERDEKA!!!
Itulah salah satu kata yang pada bulan ini sering kita lihat ataupun dengar, entah itu slogan atau penyemangat ataupun juga hanya iseng. Tetapi sudahkah kita renungkan apa makna dari kata MERDEKA tersebut? Merdeka secara umum dapat kita artikan mendapatkan hak untuk mengendalikan diri sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain. Untuk Indonesia negara kita tercinta memang sudah merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan negara lain. Untuk manusianya? diri kita sendiri apalagi? sudahkah kita merdeka?
Untuk menjawab pertanyaan itu coba kita lihat beberapa contoh pertanyaan berikut :
  • Masihkah harta dunia menguasai kita? yang seharusnya kita dapat menguasainya dan membelanjakannya secara halal dan thayyib.
  • Masihkah bos kita dikantor menguasai kita dalam berbagai hal diluar profesionalitas?
  • Masihkah kita dijajah oleh ideologi? karena hanya berbeda partai saja kita saling membenci
  • Masihkah kita dijajah media atau teknologi, walaupun kita dapat menggunakan ilmu didalamnya kapanpun dan dimanapun? harusnya kita dapat memilah sendiri bacaan atau tontonan yang sesuai dengan kehendak kita (film hantu atau acara banci kok ditonton, basi..)
  • Masihkah kita dijajah syahwat ataupun cinta? yang seharusnya dapat kita cegah dengan logika dan pengendalian diri melalui iman (bagi yang lagi pacaran nihh..)
  • Masihkah kita dijajah oleh nafsu diri kita sendiri? (ini yang paling berbahaya) yang seharusnya dapat kita kendalikan dengan Iman dan taqwa. Alhamdulillah sebentar lagi kita mendapat latihan gratis untuk mengendalikan nafsu di bulan yang penuh berkah Ramadhan.
Bagaimana...? sudahkah kita merdeka?

Jumat, 15 Agustus 2008

About Pray

DOA YANG MUSTAJAB
Pada Hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang lemah dan tak berdaya, mereka sesungguhnya tidak mempunyai kekuasaan atas apapun. Kekuasaan yang mereka miliki didunia ini adalah semu.
Jika pada suatu ketika manusia dihadapkan pada situasi yang mereka tidak mampu untuk mengendalikannya, atau istilah jawanya "mentok" maka mereka akan segera teringat untuk memohon pertolongan atau perlindungan pada Sang Maha Penguasa. Didalam Islam Sang Maha Penguasa itu tidak lain adalah ALLAH SWT. Sesungguhnya Allah SWT akan selalu mendengar setiap Doa kita. " Dan apabila hamba-hamba-KU bertanya kepadamu tentang AKU, maka sebenarnya AKU adalah dekat. AKU mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-KU, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) KU dan hendaklah mereka beriman kepada-KU, agar mereka selalu dalam kebenaran" (QS. Al-Baqarah 186).
Sedangkan beberapa waktu dan kondisi mustajab (terkabulnya doa) yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW antara lain :
  1. Lailatul Qodar
  2. 1/3 malam terakhir
  3. Selesai Sholat Fardhu
  4. Antara Adzan dan Iqomat
  5. Ketika Adzan/panggilan untuk sholat fardhu
  6. Ketika Sujud
  7. Sebelum salam pada tahiyat Akhir
  8. Ketika hujan
  9. Ketika berjihad/pertempuran di jalan Allah
  10. Hari Jum'at
  11. Diantara dua kotbah Jum'at
  12. Ketika bangun tidur di malam hari dengan doa yang dicontohkan nabi SAW
  13. Apabila tidur dalam keadan suci dan bangun di akhir malam lantas berdoa
  14. Doa orang banyak setelah peristiwa wafatnya seseorang
  15. Doa yang disertai ucapan Laa ilaaha illaa Anta subhaanaka inni kuntum minadzaalimiin. (doa nabi Yunus).
  16. Dengan menyebut dan bertawassul dengan Al-Asmaa-ul Husna
  17. Doa seorang muslim untuk muslim yang lain dari kejauhan
  18. Pada bulan Ramadhan
  19. Ketika berkumpulnya jama'ah muslim pada suatu majelis taklim
  20. Doa muslim yang terdzalimi untuk yang mendzalimi
  21. Doa orang tua untuk anaknya
  22. Doa orang yang sedang safar/perjalanan
  23. Doa orang yang sedang menderita
  24. Doa anak yatim
  25. Doa orang yang berpuasa dan pada saat berbuka
  26. Doa pemimpin yang adil
  27. Doa anak salih untuk kedua orang tuanya
wAllahu a'lam bisshowab
sumber : disadur dari berbagai sumber

Sabtu, 02 Agustus 2008

About Mind

Keberhasilan seseorang tidak selalu ditentukan oleh tinggi dan besarnya badan, gelar kesarjanaan, jumlah koneksi, atau latar belakang keluarga, meskipun hal itu kadang mempengaruhi. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh kapasitas berpikir dan apa yang diyakininya sebagai benar.
Menurut Edward De Bono tujuan berfikir tidak hanya mengumpulkan informasi, tetapi juga menemukan cara-cara terbaik untuk menggunakan informasi yang telah dikumpulkan. Sekedar mengumpulkan informasi, tidak dapat dikatakan berfikir. Otak bukan sebagai gudang informasi, tetapi sebagai alat yang ampuh untuk berfikir.
Ketika ditanya, ”Tahukah anda, dalam satu joule ada berapa watt ?”. Albert Einstein menjawab: “Tidak tahu. Mengapa aku harus menjejali otak dengan fakta-fakta yang dapat segera kuperoleh dari buku ?”.
Einstein sangat mengetahui betapa pentingnya berfikir. Hal ini harusnya kita pahami sebagai generasi muda, bahwa menjejali pikiran dan otak kita dengan hal-hal yang notabene hapalan itu harusnya hanya bersifat untuk menambah kemampuan kita untuk berfikir. Ambil contoh kita waktu Sekolah Dasar dulu diajari untuk hapalan perkalian, itu tujuannya untuk mempermudah kita menyelesaikan soal-soal matematik lainnya.
Ada beberapa kiat agar kita dapat memperbesar kapasitas berfikir dan berkeyakinan. Antara lain :

Pertama
Percaya ada hukum sebab-akibat. Setiap kejadian terjadi karena suatu sebab. Gunakan pikiran untuk mendapatkan sebab yang menyebabkan akibat tertentu. Di dalam Al Qur’an "Falyartaquu fil Asbaab” artinya “Maka hendaklah mereka naik pada sebab-sebab (Q.S. Shad :10). Setelah sebab-sebab itu dijumpai, maka hendaklah diikuti. “Maka ikutilah sebab-sebab itu" (Q.S.18:85).

Kedua Selalu berfikir positif. Merasa tidak yakin adalah kekuatan yang negatif. Ragu -ragu atau ketidak yakinan akan membuat pikiran kita mencari alasan untuk menyokong ketidak yakinan itu. Perasaan tidak yakin yang merupakan kemauan bahwa, sadar untuk gagal dan tidak sungguh-sungguh menginginkan kesuksesan, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap banyak kegagalan. Pikiran positif yang diiringi tindakan, tak pernah memberikan hasil negatif. Islam melarang seorang muslim itu berputus asa (Q.S.12:87; 15:55,56), Dan Islam mengajarkan agar setiap muslim itu berbaik sangka/husnudhzon "ana inda dhonni 'abdi bii" artinya “Aku terletak pada prasangka hamba-Ku” (hadits Qudsi).

Ketiga Berpikir kreatif. Berpikir kreatif artinya menemukan cara yang lebih baik dalam melakukan apapun. Ada beberapa cara meningkatkan kreativitas
  • Hilangkan kata-kata “tidak mungkin”, “tak ada gunanya di coba”, “terlalu banyak kendala”, dan “tidak akan jalan”, dari benak kita.
  • Berani mencoba cara - cara dan hal - hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
  • Bertanya pada diri, “Bagaimana caranya agar kita dapat melakukan lebih baik?”.
  • Dengarkan gagasan orang lain.
  • Banyak-banyak bergaul dengan orang-orang yang banyak memiliki gagasan sekalipun mereka berbeda profesi dengan kita.
  • Biasakan membaca, melihat, mendengar hal-hal yang mendorong kita menjadi kreatif.
Didalam Islam kesulitan itu tidak untuk dihindari, tetapi untuk dipecahkan, karena kesulitan itu sudah kodrati (Q.S. Al-Balad:4) “Laqad kholaknal Insaana fii kabad” artinya “ Sungguh Kami ciptakan manusia itu seiring dengan kesulitan”

Keempat, Berpikir besar. Setiap orang adalah produk dari apa yang dipikirkan dan diyakininya. Orang yang percaya bahwa ia adalah seorang yang berkualitas, akan melakukan pekerjaannya dengan penuh kualitas pula. Seorang yang yakin bahwa ia tidak penting, segala yang dikerjakannya menjadi tidak bernilai. Cara kerja prinsip ini cukup sederhana. Orang yang merasa bahwa pekerjaannya penting, mentalnya akan menerima sinyal-sinyal untuk mencari cara agar bekerja lebih baik. Hasilnya pun terlaksana dengan baik. Pola berfikir besar ini akan menjadi pemacu langkah maju.

Kelima Berfikir seperti seorang pemimpin. Jika kita ingin mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, dibutuhkan dukungan dan kerjasama orang lain sehingga kemampuan memimpin merupakan syarat yang harus dipenuhi. Ada beberapa aturan main kepemimpinan yaitu: Bertukar pikiran dengan orang-orang yang akan dipengaruhi, Memikirkan cara-cara yang paling manusiawi dalam mengatasi masalah, Memikirkan kemajuan pekerjaan, keluarga, diri sendiri, maupun masyarakat. Berdialog dengan diri sendiri untuk melihat permasalahan, Mencari jalan keluar, Merencanakan tindakan yang akan diambil.

Keenam Bertindaklah begitu ada ide. Ide saja tidak akan membawa keberhasilan. Suatu ide baru berarti, bila diwujudkan dengan tindakan. Oleh sebab itu jangan menunggu sampai kondisi sempurna, karena saat seperti itu sulit didapatkan. Gunakan tindakan untuk mengatasi ketakutan dan memperoleh rasa percaya diri. Dengan melakukan apa yang ditakuti maka ketakutan pun akan sirna. Mulailah kerja mesin mental secara mekanis. Artinya, Jangan menunggu sampai mood menggerakkan kita. Sebaliknya, lakukan tindakan, dengan demikian kita akan menggerakkan mood.