Sabtu, 05 Juli 2008

Renungan bagi pelaku "KKN"

Belilah Ikanmu Sendiri
Masa Musim Semi dan Musim Gugur 770 S.M. sampai 476 S.M.

Seorang perdana menteri yang cakap, Gonsong Yee, gemar sekali makan ikan. Setiap pagi, banyak orang antri di pintu depannya, ingin memberikan hadiah berupa ikan-ikan yang mahal dan lezat kepadanya. Melihat hal ini, sambil merasa salah tingkah, Yee dengan tenang berterima kasih kepada mereka atas kebaikannya tetapi dengan tegas menolak untuk menerima satu pun dari ikan-ikan itu. Kurangnya rasa sopan-santun sosial ini sangat mengejutkan dan menjengkelkan adiknya, yang tinggal bersamanya. Suatu malam sesudah makan, dia dengan rasa ingin tahu bertanya tentang alasan di balik semua itu kepada kakaknya.

“Sangat sederhana,” ungkap si perdana menteri. “untuk menghindari masalah yang mungkin timbul, seorang pria yang bijaksana sebaiknya tidak pernah membiarkan kesenangannya atau hobinya diketahui oleh umum. Aku memang sangat ceroboh dalam hal ini, karena kegemaranku makan ikan diketahui oleh umum. Mengetahui kesukaanku, para pemberi bingkisan itu akan berusaha memuaskanku. Jika aku menerina pemberian mereka, aku berhutang kepada mereka. Ketika membuat keputusan, secara sengaja maupun tidak sengaja aku akan memikirkan keinginan mereka. Aku ingin membelokkan hukum untuk membalas kebaikan mereka. Jika ini berlanjut, aku memiliki resiko tertangkap dan kehilangan kedudukan serta reputasiku. Lalu siapa yang akan peduli untuk memberi hadiah kepada seorang tawanan yang tidak dihargai dan tidak berkuasa ?, Oleh karena itu, aku dengan gigih harus menolak kedermawanan mereka, aku bebas mengatur diriku sendiri. Dengan membuat keputusan yang tepat dan tidak berat sebelah, aku dapat mempertahankan posisiku jauh lebih lama dan tetap akan membeli ikanku sendiri. “Adiknya segera meminta maaf atas pemikirannya yang sempit.

Penghargaan itu di raih, bukan diberikan. Demikian juga kesuksesan. Tidak ada makanan yang gratis di dunia ini. Seseoarang harus selalu bergantung kepada dirinya sendiri, bukan orang lain, karena orang lain mempunyai kepentingan mereka masing-masing.


Sumber :
Wisdom’s Way “101 Kisah Kebijakan Cina”
Oleh : Walton C. Lee

Best Regards,

dwipa99

Tidak ada komentar: