Sabtu, 05 Juli 2008

Misteri "ALAM LAIN"

Pernahkah suatu saat kita bayangkan bagaimana kelak kehidupan setelah kehidupan di dunia ini....?

Barangkali kita tidak pernah mampu untuk berpikir ataupun sekedar menghayal tentang kehidupan di akhirat baik itu di Surga ataupun di Neraka........kecuali dari apa yang kita tahu dari Ummul kitab AL-QURAN dan AL-HADITS ataupun mungkin dari dongeng guru ngaji kita waktu kecil dulu. Mungkin juga kemampuan manusia seperti kita memang sudah dibatasi oleh Sang Khaliq untuk "tidak mampu" berpikir tentang urusan akhirat, sebab hal itu sudah menjadi hak veto dari-NYA. Tapi daripada kita diam dan tidak berpikir sama sekali, alangkah lebih bergunanya kita sedikit memeras khayalan kita untuk itu, sebab ALLAH sama sekali tidak melarang kita untuk melakukannya.

Mungkin bisa kita mulai dari deretan pertannyaan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kehidupan di alam Barzah nanti...?

2. Masih ingatkah kita akan alam dunia kita pada waktu kita berada di akhirat nanti...?

3. Masih saling mengenalkah kita di akhirat nanti layaknya kita hidup di dunia...?

4. dll...dll...

Saya pribadi sama sekali tidak tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas selain dari apa yang di Firmankan oleh ALLAH dan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. (itupun hanya sebagian kecil he...he...)

Yang jelas logikanya alam barzah dan alam akhirat nanti akan sangat berbeda dengan alam kita saat ini. Di alam barzah kita nantinya akan dalam posisi menunggu hari akhir, entah berapa tahun, berapa ratus, ribu juta, trilyun tahun lagi hari itu akan terjadi. Tapi yang pasti hari itu akan tiba dan selama proses menunggu itu kita nantinya akan menerima sedikit gambaran tentang alam berikutnya yaitu alam Akhirat, dan itu berhubungan dengan apa yang kita perbuat dan jalani pada waktu kita di dunia. Jika kita melakukan ibadah dengan istiqomah dan kita melakukan hubungan sosial dengan baik maka dalam proses menunggu itu kita akan disuguhi "film" yang menggambarkan alam akhirat dengan segala kenikmatan, kemewahan serta berbagai kemudahan fasilitasnya, plus tempat yang VIP di alam Barzah. Akan tetapi jika kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh Sang Maha Pencipta, maka kita akan disuguhi "tontonan 4 Dimensi" yang menggambarkan suasana yang mengerikan di akhirat nanti plus sedikit siksaan dari malaikat yang lagi duty di alam barzah itu, (hii... sereeem...) dan itu berlangsung terus menerus selama hari akhir belum tiba.

Yang kedua tentang masih ingatkah kita tentang kehidupan di dunia, pada waktu kita di Akhirat? Jawabnya mungkin "TIDAK" dalam arti apa yang kita perbuat di alam dunia satupun kita tidak mengingatnya selain dampak yang ditimbulkannya, dan selain dari apa yang dicatat oleh malaikat secara detail di "buku catatan pribadi kita", sebagai gambaran, orang yang melakukan keburukan di dunia maka akan dibangkitkan dalam keadaan hina dan sengsara, sebaliknya orang yang di dunia melakukan perbuatan yang mulia dan selalu bertaqwa, maka akan dibangkitkan dalam keadaan mulia dan dalam lindungan-NYA. Dan yang paling jelas nantinya bahwa orang yang Taqwa akan masuk surga dalam keikhlasan dan rahmat-NYA, sedangkan orang yang buruk kelakuannya akan masuk neraka. Tentang apa yang kita perbuat di alam dunia, kita tidak akan mampu mengelak dari pengadilan yang super adil yang membawakan super bukti dan super saksi dan semuanya "sakti-sakti".

Yang ketiga, apakah kita masih saling mengenal di akhirat nanti layaknya didunia? jawabnya mungkin juga "TIDAK", dalam arti kita tidak akan mengenal atau mengurusi lagi urusan orang lain bahkan saudara, orang tua maupun anak. Di dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa pada hari akhir nanti setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, bahkan seorang ibu yang menyusui anaknya pun melepaskan susuannya karena dahsyatnya hari akhir tersebut. Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa semua orang nantinya akan mengurusi dirinya sendiri-sendiri. Pun di akhirat nanti setiap orang akan di hisab sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Tanpa mengenal suku, kasta, pangkat ataupun gelar, setiap anggota tubuh orang itu akan bersaksi baik melawan ataupun mendukung orang tersebut.

Lantas kalau kita tidak mengenal satu sama lain, bagaimana dengan amalan yang menyangkut pribadi orang lain? Hal itulah yang perlu kita pikirkan. Barangkali jawabannya adalah bahwa setiap amalan yang menyangkut hajat orang lain maka akan diperhitungkan dan diungkapkan melalui catatan yang ada pada kita, sebab database malaikat itu "super link" dan "super online" dan keputusannya adalah mutlak di tangan "Sang Khalik".

Coba saja bayangkan kalau kita mengenal satu sama lain, maka akan ruwet jadinya, sebab andaikata saya masuk "surga" (he...he... amiiiin) trus orang tua saya masuk neraka, maka apakah saya tidak menangis meraung-raung untuk memohon kepada Allah untuk memasukkan orang tua saya ke dalam surga, ataupun kebalikannya saya masuk neraka, trus istri atau anak saya masuk surga, apakah mereka tidak akan meronta dan menangis tiada henti melihat hal itu?

Trus satu hal lagi kalau kita saling mengenal satu sama lain di akhirat nanti, jika kita dimasukkan oleh ALLAH ke surga, dan kita diberikan bidadari-bidadari yang "semlohe" dan always "nawarep" (perawan) maka apakah istri kita tidak akan cemburu melihat hal itu? atau bahkan sebaliknya jika istri kita masuk surga juga dan diberikan suami yang "ngguaaaanteng" maka apakah kita tidak akan cemburu melihat hal itu? bahkan ALLAH dalam salah satu Firmannya di Al-Qur'an menjelaskan bahwa kita akan dibangkitkan dalam keadaan paling fit, paling jantan, paling ganteng dan paling sempurna di surga nanti maka logikannya umur kita pada waktu itu kira-kira antara 25th - 35th, maka semua manusia pada waktu itu akan dibangkitkan pada umur segitu, bukan mustahil kita akan lupa dengan siapa kakek, nenek, bahkan orang tua kita sendiri.

Terakhir perlu juga kita garis bawahi bahwa bumi dan akhirat tidaklah "sama", ibaratnya bumi itu hanya sebesar debu jika dibandingkan akhirat nanti. Lebih pasti lagi bahwa ilmu yang kita miliki tentang "alam lain" hanyalah sebesar air di ujung jarum sedangkan "alam lain" itu sendiri seluas dan sedalam lautan.

wallahu'alam bi shawab

"segala kebenaran datangnya dari ALLAH SWT, segala kesalahan datangnya dari penulis pribadi"

Tidak ada komentar: